KLIK DAPAT DOLLAR$$

KLIK DAPAT DOLLAR $$$


SELFI BUAT ARTIKEL CURHAT DAPAT DOLLAR $$$

Rabu, 14 November 2007

Perintah-Perintah Penting Dalam Repository

Berikut ini saya informasikan perintah-perintah yang umum digunakan untuk mengelola repository via command line di terminal.

1. Memperbaharui repository list (optimal jika anda terkoneksi dengan internet)
$ sudo apt-get update

2. Melakukan pencarian aplikasi yang sesuai berdasarkan keywords
$ apt-cache search ketik keyword

3. Memperoleh informasi lebih detail mengenai aplikasi yang anda cari
$ apt-cache show
nama program

4. Menginstall program
$ sudo apt-get install nama program

5. Menguninstall program
$ sudo apt-get remove nama program

Jika anda ingin menguninstall program lengkap dengan seluruh konfigurasinya
$ sudo apt-get remove --purge
nama program

6. Mengupgrade system (perlu koneksi internet)
$ sudo apt-get upgrade


7. Mengupgrade distro dan sistem secara keseluruhan
$ sudo apt-get dist-upgrade

8. Membersihkan disk cache. Setelah sekian lama mendownload dan menginstall program2 biasanya
disk cache akan penuh dan membebani hardisk. Untuk membersihkannya
$ sudo apt-get clean


9. Smart cleaner (mirip clean tapi lebih cerdas)
$ sudo apt-get autoclean


Demikian perintah2 di terminal yang sering saya gunakan untuk mengelola repository. Semoga bermanfaat

referensi:
http://www.adhanrepo.blogspot.com/

Perintah Dasar Linux (1)

Apabila kita menggunakan console ada beberapa perintah dasar yang digunakan untuk menggunakan console tersebut yaitu
a) ls , adalah perintah untuk menampilkan isi direktori ada beberapa variasi dari ls yaitu :
ls menampilkan isi direktori
ls -r menampilkan direktori dan isinya
ls -m menampilkan file dengan koma sebagai pembagi
ls -a menampilkan file dan file yang tersembunyi
ls *.txt menampilkan file dengan ekstensi
ls - -colour menampilkan file dan direkstori dengan perbedaan warna.
b) cd digunakan untuk pindah direktori,
cd [tempat yang dituju]
c) find adalah perintah mencari file,
find [direktori] [opsi] [aksi]
d) rm, adalah perintah menghapus file
rm [file yang dihapus]
e) cp, adalah perintah menyalin file dan direktori
cp [file sumber] [file_target/ direktori]
f) mv, adalah perintah mengganti nama file dan memindahkan file
mengganti file mv [filesumber] [file target] dalam satu direktori
memindahkan file mv [file sumber] [direktori target]
g) mkdir, adalah perintah untuk membuat direktori
mkdir [nama direktori]
h) tar adalah perintah untuk kompresi dan ekstrak file dengan format .tar
tar [opsi] [namafile]
untuk mengkompresi file dengan perintah
tar cvf [namafile.tar]
untuk mengekstrak file dengan perintah
tar xvf [namafile.tar]
i) gzip, adalah perintah mengkompres file dengan format .zip
gzip [namafile.zip]
j) gunzip, adalah perintah mengekstrak file dengan format .zip
gunzip [namafile.zip]
k) who am i, adalah perintah untuk mengetahui siapa kita user atau super user
who am i
l) whereis, mencari tahu keberadaan file - file tertentu misal kernel, .conf dll.
whereis [namafile]
m) chmod, digunakan untuk merubah hak akses terhadap suatu file
chmod [siapa_aksi_akses] [file]
siapa = u(user)/pemilik, g(group)/ group, o(other)/yang lain
aksi = + (memberikan izin), - (menghapus izin)
akses = r (read)/ baca, w(write)/baca, x(execute)
contoh : chmod u+x nama file
selain dengan cara diatas bisa juga dilakukan dengan cara penulisan oktal dan binary.
Oktal Binary Hak akses
0 0 0 0 - - -
1 0 0 1 - - x
2 0 1 0 - w -
3 0 11 - w x
4 1 0 0 r - -
5 1 0 1 r - x
6 11 0 r w -
7 11 1 r w x

Contoh , chmod 700 [nama file], maka seperti pada format sebelumnya

chmod User Group Other maka
User diberi hak akses 7 yaitu r w x
Group diberi hak akses 0 berarti - - -
dan Other diberi hak akses 0 berarti - - -
n) mount, digunakan untuk mengakses file sistem tidak seperti pada windows linux menganggap sebuah file sistem sebagai direktori sehingga perlu dilakukan mounting.

Biasanya mounting file sistem diletakkan pada /mnt maka sebelumnya harus dibuat terlebih dahulu direktorinya di /mnt dengan perintah mkdir /mnt/floppy misal untuk direktori floppy, mkdir /mnt/win_c misal untuk direktori drive c windows selanjutnya adalah melakukan mounting namun sebelum itu kita harus melihat drive apa saja yang ada dengan perintah df dengan perintah ini kita bisa mengetahui apa nama file sistem yang ada misal yang ada adalah /dev/hdb berarti /dev adalah device /hdb berarti cd rom
/dev/hda artinya adalah /hda merupakan partisi dari hard disk, dlinux tidak mengenal drive c,d,e seperti pada windows tapi diberi nomor, hda1, hda5, hda6, sda (biasanya flashdisk). Selanjutnya untuk mengaktifkan partisi harddisk dengan file sistem FAT dengan perintah

mount -t vfat /dev/hda1 /mnt/win_c, mengaktifkan cdrom
mount /dev/hdb /mnt/cdrom, mengaktifkan partisi windows NTFS
mount -t vntfs /dev/hda5 /mnt/win_d

dalam melakukan mounting perlu dilakukan dengan hati-hati dikarenakan apabila melakukan kesalahan maka bisa menghapus sebuah partisi atau file sistem dan tidak dapat dikembalikan, namun tidak perlu khawatir distro linux sekarang lebih safe dikarenakan proses mounting dilakukan secara otomatis.
o) umount, adalah menonaktifkan device atau file sistem yang telah di mounting dengan perintah

umount [nama direktori]
contoh : umount /mnt/win_c berarti menonaktifkan direktori win_c.

Pada dasarnya perintah- perintah diatas adalah perintah dasar yang sering digunakan didalam linux namun masih banyak lagi perintah-perintah yang lainnya yang perlu di beri catatan bahwa dalam menuliskan perintah dan nama file sangat sensitif dikarenakan di dalam linux penulisan huruf kecil dan huruf besar berbeda sehingga perlu diperhatikan dalam menuliskan perintah.

referensi:
http://kakeko.wordpress.com/category/ubuntu/